Senin, 19 Oktober 2009

Manajer Persib Dirawat di Borromeus


Karena tensi darahnya menurun, Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar terpaksa harus dilarikan dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Santo Borromeus sejak Sabtu (17/10) pagi. Setelah mendapatkan pemeriksaan dokter, Umuh harus dirawat di Ruang Yosep Kamar 1520 RS Santo Borromeus.

"Sejak malam (Jumat malam, red) tubuhnya panas dan tensi darahnya turun. Tapi baru tadi pagi (kemarin pagi, red) sekitar pukul 07.30 WIB, Pak Haji (Umuh, red) di bawa ke sini (Borromeus, red)," tutur istrinya yang tengah menemani Umuh di ruang perawatan, ketika "GM" menjenguknya, Sabtu (17/10) sekitar pukul 18.30 WIB.

Ketika "GM" menjenguknya, Umuh tengah tertidur pulas. "Pak Haji baru bisa tidur setelah minum obat yang diberikan dokter," tambahnya.

Sejauh ini, belum diketahui penyakit apa yang diderita Umuh. Tapi menurut istrinya, Umuh kemungkinan besar kecapaian setelah mendampingi tim selama tujuh hari melakoni dua laga tandang di Balikpapan dan Makassar. "Mungkin Pak Haji kecapaian saja, sehingga harus beristirahat. Sebab, setelah pulang dari Makassar, Pak Haji sama sekali tidak sempat beristirahat," katanya.

Kendati demikian, Bu Haji --sapaan akrab istri H. Umuh-- sempat mengatakan, sebelum dibawa ke rumah sakit, tensi darah Umuh ketika diukur mengalami penurunan. "Kalau biasanya 170, pas diukur cuma 100/60," tambahnya.

Terlambat makan

Selain itu, penyakit mag Umuh kemungkinan kambuh karena ketika berada di Makassar hingga pulang ke Bandung sering terlambat makan. "Pas pulang ke Bandung (Kamis, red), Pak Haji tidak sempat sarapan. Di bandara juga tidak sempat makan karena pesawat akan segera berangkat. Pak Haji baru makan di Ciganea. Mungkin magnya kambuh karena terlambat makan," papar istrinya.

Dijenguk Gonzales

Meski sudah masuk RS Borromeus sejak pagi hari, tidak banyak anggota skuad dan ofisial tim Persib yang mengetahuinya, termasuk Wakil Manajer Persib, H. Dedy Firmansyah.

"Saya belum dapat informasi Pak Haji dirawat. Nanti saya telepon dulu," kata Dedy, ketika "GM" masih mencari informasi mengenai kebenaran Umuh sedang dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", pada Sabtu (17/10) petang, baru Cristian Gonzales yang sudah menjenguk Umuh di rumah sakit.

Source: http://klik-galamedia.com

pemain di genjot latihan fisik


DJUANDA,(GM)-
Setelah istirahat beberapa hari, mulai hari ini, Senin (19/10) Persib Bandung kembali akan menjalani latihan. Latihan dipastikan akan menitikberatkan pada peningkatan fisik para pemain yang dianggap masih lemah pada dua pertandingan tandang lalu.

"Besok sore (hari ini, red) kita latihan lagi. Kita akan mempersiapkan diri sebelum bertanding melawan Pelita Jaya pada 21 November mendatang," ujar Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar di RS Borromeous, Minggu (18/10).

Umuh mengakui, salah satu kelemahan Persib pada dua laga lalu, yaitu kelelahan fisik. Untuk itu, fisik para pemain harus ditingkatkan agar dapat bermain lebih lama.

Sebelumnya, Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono pun mengungkapkan, latihan yang akan digelar akan difokuskan pada penguatan otot para pemain. "Itu makanya kalau fisik bagus, teknik pun bisa maksimal. Tapi kalau fisik kacau, strategi yang ada juga malah tidak terpakai. Sehingga finishing touch para striker pun jadinya mudah dihalau lawan karena tidak ada kekuatan," papar Jaya.

Selain latihan, Umuh pun memastikan gaji pertama Persib akan dibagikan kepada para pemain. Diakuinya, gaji sebenarnya harus dibagikan per tanggal 15. Namun untuk bulan ini, terpaksa dibagikan Senin (19/10) karena tangga 15 lalu, Persib baru kembali ke Bandung, usai menjalankan laga melawan PSM Makassar.

"Meski berbaring di rumah sakit, saya usahakan agar hak pemain tetap diberikan. Beberapa hari lalu, sudah saya tanda tangani surat untuk pembayaran gajinya," ungkap Umuh. [B.98]

Source: http://klik-galamedia.com

PERSIB incar pemain tengah



BANDUNG, (PR).-
Persib Bandung berencana merekrut satu legiun asing yang diduga bernama Mateo untuk melengkapi kuota pemain sesuai kebutuhan Pelatih Jaya Hartono, sebanyak 22 pemain. Pemain yang dimaksud bahkan dikabarkan telah berada di Bandung dan siap mengikuti sesi latihan Senin (19/10) sore bersama pemain lainnya. Kepastian untuk mendatangkan pemain asing tersebut disampaikan Manajer Persib Umuh Muchtar.

"Saya memang berencana menambah satu pemain lagi. Dia pemain asal Uruguay, tetapi sudah berkewarganegaraan Australia," ucap Umuh kepada sejumlah wartawan yang membesuknya di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung, Minggu (18/10).

Persib saat ini masih memiliki jatah untuk merekrut satu pemain asing asal Asia-Australia. Jatah tersebut didapat setelah Umuh menyatakan dengan tegas batal merekrut pemain asal Thailand Rangsan Viwatchaichok yang awalnya akan didatangkan bersama kiper Sintaweechai "Kosin" Hathairattanakool.

Umuh mengatakan, dirinya memperoleh rekomendasi dari Cristian Gonzales perihal pemain yang akan direkrutnya tersebut. Informasi dari Gonzales yang mengatakan pemain yang dimaksud membela tim nasional Australia U-21 yang lantas membuat Umuh kepincut. Pemain itu sebetulnya merupakan orang Uruguay dan sudah menjadi warga negara Australia.

Namun, ketika ditanya nama pemain yang dimaksud, Umuh belum bisa menjawabnya. Ia hanya tahu pemain tersebut bermain di lini tengah, lini yang saat ini dianggap belum maksimal kinerjanya. Pemain itu pun belum pernah merumput di Liga Indonesia.

Saat dikonfirmasi kepada Gonzales, sang istri Eva yang mengangkat telefon mengatakan, sang pemain bernama Mateo. Ia merupakan kenalan Gonzales dari Ronald Fagundez, pemain Persisam yang merupakan sahabat karibnya.

Identitas Mateo hingga kini memang masih misterius. Keterbatasan informasi yang diperoleh membuat upaya untuk menelusuri kiprahnya di dunia sepak bola sebelumnya menjadi sulit. Namun semua misteri tersebut akan terpecahkan Senin (19/10) ini, saat yang bersangkutan akan memulai latihan perdananya bersama skuad "Pangeran Biru". "Biar dia ikut latihan dulu besok, sambil dipantau kemampuannya," ujar Umuh menambahkan.

Sementara itu, Umuh mengatakan, Kosin positif akan datang ke Bandung dan bergabung untuk mulai berlatih bersama pemain yang lainnya pekan ini. Jika tak ada aral melintang, Kosin akan tiba di Bandung antara 22-25 Oktober ini.

"Semestinya Senin ini sudah tiba, tetapi karena dia berganti nama, urusan paspornya jadi sulit dan butuh waktu lebih lama untuk mengurusinya," ucap Umuh lagi.

Terima gaji

Selain mulai kembali berlatih, Senin (18/10) ini, pemain Persib akan memperoleh gaji pertamanya. Umuh mengatakan, sebenarnya gaji pemain sudah siap sebelum tim bertolak ke Balikpapan untuk memulai laga perdana di Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 pekan lalu. Namun, karena terlalu banyak hal lain yang juga perlu diurusi, gaji pemain akhirnya baru bisa diberikan sekarang.

"Seperti biasa, saya coba berikan pengertian kepada pemain kalau gaji mereka akan dipotong lima persen untuk membayar pajak. Hal ini saya tekankan lagi supaya mereka memahami. Saya ingin Persib bisa memberikan contoh yang baik kepada yang lain supaya patuh dan taat membayar pajak," tuturnya. [A-184]

Source: http://newspaper.pikiran-rakyat.com

si jalak harupat dibenahi


Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung yang akan menjadi tuan rumah Piala Asia Usia 19 tahun atau U-19, November 2009 mendatang, mulai berbenah untuk menjamu enam tim peserta yang akan berlaga di Grup F.

"Jalak Harupat dibenahi jelang pertandingan itu, terutama beberapa titik yang rusak akibat gempa. Secara umum persiapan berjalan lancar," kata Ketua Panitia Lokal Pertandingan Piala Asia U-19 Grup F, Bambang Sukowiyono di Bandung, Minggu (18/10).

Menurut Sukowiyono, tim yang yang tergabung di grup F adalah Singapura, Jepang, Australia, Cina Taipe, Hongkong serta Indonesia sebagai tuan rumah.

Sementara itu, Timnas Indonesia U-19 sendiri akan berlaga selama lima kali, tiga pertandingan di antaranya disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta nasional yakni saat melawan Singapura, Cina Taipe dan Hongkong.

Sukowiyono menyebutkan, beberapa tim bahkan sudah mengirimkan utusan untuk melakukan persiapan tim yakni Jepang dan Australia.

"Semua pertandingan Grup F akan dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat di Soreang Kabupaten Bandung, sedangkan beberapa lokasi latihan antara lain di Stadion Siliwangi dan Lapangan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung," kata Sukowiyono, yang mantan bintang Persib tahun 1980-an itu.

Menurut Sukowiyono, penyelenggaraan pertandingan penyisihan Piala Asia U-19 itu merupakan yang pertama kalinya digelar di Kota Bandung, meski bukan yang pertama untuk pertandingan berskala internasional di kota itu.

Stadion Si Jalak Harupat selama ini menjadi home base bagi Persikab Kabupaten Bandung dan Persib Bandung. Musim kompetisi tahun lalu bahkan dipakai home base bagi Pelita Jaya, Persita dan PSMS Medan.

"Meski bukan tim senior, diprediksi persaingan bakal berlangsung ketat karena yang berlaga merupakan pemain terbaik untuk usia U-19, sehingga akan menjadi tontonan yang berkualitas," kata Sukowiyono, seperti dikutip antara.

Source: http://pikiran-rakyat.com

PT PBB naikan harga tiket


PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dipastikan bakal menaikkan harga tiket masuk (HTM) pertandingan kandang Persib pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010. Meski tidak terlalu besar, kenaikan harga tiket laga kandang ini bertujuan untuk mendongkrak pemasukan dari pengelolaan pertandingan kandang.

Adanya rencana kenaikan harga tiket masuk pertandingan kandang Persib ini disampaikan Direktur Marketing PT PBB, Veby Permadi kepada "GM", Sabtu (17/10). "Rencananya, kita memang akan menaikkan harga tiket. Namun, kenaikan itu tidak akan terlalu besar dibandingkan tahun lalu," kata Veby.

Setelah menjalani dua laga tandang melawan Persiba Balikpapan (Minggu, 11/10) dan PSM Makassar (Rabu, 14/10), Persib baru akan memainkan laga kandangnya pada 21 November mendatang saat menjamu Pelita Jaya Karawang. Tiga hari kemudian, giliran Persitara Jakarta Utara yang akan menjadi tamu Persib. Untuk musim ini, kepanpelan akan langsung dikelola PT PBB sendiri.

Kendati sudah memastikan kenaikan harga tiket masuk, namun Veby belum bisa mengungkapkan persentase dan rincian kenaikan harga tersebut. "Soal berapa dan rincian harga tiket masuk, belum bisa kami umumkan sekarang," tambahnya.

Stadion aman

Dalam kesempatan itu, Veby mengungkapkan, meski sempat ada kekhawatiran tidak bisa digunakan lantaran kerusakan pada saat terjadi gempa bumi di Jawa Barat bagian selatan, Persib tetap akan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung untuk menjamu tamunya. Ia memastikan, untuk dua pertandingan kandang pertama, Persib sudah bisa menggunakan stadion milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung itu.

"Setelah kita meninjau ke sana (Soreang, red), Stadion Si Jalak Harupat sudah aman. Kita sudah bisa memakainya pada saat menggelar dua laga kandang pertama melawan Pelita Jaya dan Persitara," kata Veby.

Dengan bisa digunakannya Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat Persib menjamu lawan-lawannya, secara keseluruhan, Panpel Persib pun sudah menyatakan kesiapannya untuk menggelar laga kandang di LSI 2009/2010. "Secara umum, kita sudah siap menggelar pertandingan kandang Persib," tegasnya.

Dari sisi bisnis, Veby juga mengungkapkan, sudah banyak perusahaan yang memesan a-board di sekeliling lapangan pertandingan yang menjadi lahan Persib.

Source: http://klik-galamedia.com/

Jumat, 16 Oktober 2009

eka dkk. digenjot latihan fisik


BANDUNG, (PRLM).- Mulai Senin (19/10), skuad Persib Bandung akan kembali berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, saat menjamu Pelita Jaya 21 November mendatang. Porsi latihan Persib kali ini, akan lebih berat daripada sebelumnya. Eka Ramdani dkk. akan digenjot kekuatan fisiknya, supaya lebih siap berlaga di partai berikutnya.

Namun, persiapan yang akan dilakukan Persib terganjal dengan kondisi lapangan Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung, yang kurang kondusif untuk digunakan berlatih. Lapangan yang sebelumnya sudah mengering rumputnya di sebagian area itu, kini lebih parah kondisinya.

Tampak beberapa bagian yang sudah tak lagi tertutup rumput ambles beberapa sentimeter. Jika hujan turun, amblesan tersebut membuat air menggenang lebih tinggi daripada sebelumnya. Ketika dikonfirmasi perihal kondisi lapang tersebut kepada pengelola setempat, Egi Supratman, selaku salah satu staf yang setiap hari bertugas di Stadion Persib mengatakan, lapang memang semakin tidak terawat. "Utamanya setelah digelar peluncuran Persib pekan lalu. Bagian-bagian yang ambles itu muncul, setelah acara perkenalan tersebut," ujarnya.

Kondisi tersebut seakan membenarkan kekhawatiran pelatih Jaya Hartono sebelumnya. Saat peluncuran tim digelar, Jaya sempat terlihat cemas melihat stadion dipadati sekitar seribu bobotoh, yang antusias menyaksikan langsung perkenalan skuad Persib akan mengarungi LSI 2009-2010.

Ketika itu, hujan deras pun mengguyur cukup lama yang membuat sebagian bobotoh kocar-kacir ke segenap penjuru stadion untuk berteduh. "Bisa-bisa makin rusak ini lapangan. Kalau yang nonton datang pakai sepatu bola sih tidak masalah. Akan tetapi, mereka kan pakai sepatu biasa dan kalau berdiri lama-lama bisa-bisa rusak lapangnya karena tertekan," ujar Jaya saat itu.

Keadaan lapang yang demikian tidak lantas disikapi dengan perbaikan yang memadai. Menurut Egi, bahkan penyiraman yang biasanya rutin dilakukan setiap hari pun, sudah sebulan terakhir tidak pernah lagi dilakukan. Namun, tertolong dengan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga rumput bisa tetap memperoleh air.

Lebih lanjut Egi mengatakan, perawatan terhadap lapang hampir sulit dilakukan, dikarenakan keterbatasan waktu. Selama Persib menjalani laga tandang sekitar satu pekan, lapang Stadion Persib tetap digunakan. Tim Persib U-21, Dinas Pendidikan Kota Bandung, KPU Jawa Barat, serta Mantan Persib termasuk yang mempergunakan pula lapangan tersebut.

"Kalau sepanjang waktu lapang ada yang pakai, mana ada waktu untuk merawatnya. Lagipula kita tidak punya stok rumput atau pasir lembut, untuk menutup lubang-lubang yang terbuka itu," kata Egi. [A-184/A-147]

Source: http://pikiran-rakyat.com

persib dapat investor baru


SULANJANA, (GM).- Meski telah menelan kekalahan dua kali awal musim, sejumlah calon investor ternyata masih tetap berniat untuk menggelontorkan dananya bagi Persib Bandung.

Bahkan dalam waktu dekat, para investor tersebut akan segera menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).

"Alhamdulillah, ternyata kekalahan dua kali di kandang lawan tidak menyurutkan para calon investor membatalkan rencana kerjasamanya," ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT PBB, Veby Permadi kepada "GM", Jumat [GM]

Source: http://klik-galamedia.com/

rumput stadion persib rusak


BANDUNG, (PR).-
Mulai Senin (19/10), skuad Persib Bandung akan kembali berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, saat menjamu Pelita Jaya 21 November mendatang. Porsi latihan Persib kali ini, akan lebih berat daripada sebelumnya. Eka Ramdani dkk. akan digenjot kekuatan fisiknya, supaya lebih siap berlaga di partai berikutnya.

Namun, persiapan yang akan dilakukan Persib terganjal dengan kondisi lapangan Stadion Persib Jalan Ahmad Yani Bandung, yang kurang kondusif untuk digunakan berlatih. Lapangan yang sebelumnya sudah mengering rumputnya di sebagian area itu, kini lebih parah kondisinya.

Saat "PR" memantaunya langsung Jumat (16/10), tampak beberapa bagian yang sudah tak lagi tertutup rumput ambles beberapa sentimeter. Jika hujan turun, amblesan tersebut membuat air menggenang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Ketika dikonfirmasi perihal kondisi lapang tersebut kepada pengelola setempat, Egi Supratman, selaku salah satu staf yang setiap hari bertugas di Stadion Persib mengatakan, lapang memang semakin tidak terawat. "Utamanya setelah digelar peluncuran Persib pekan lalu. Bagian-bagian yang ambles itu muncul, setelah acara perkenalan tersebut," ujarnya, ketika dijumpai Jumat (16/10).

Kondisi tersebut seakan membenarkan kekhawatiran pelatih Jaya Hartono sebelumnya. Saat peluncuran tim digelar, Jaya sempat terlihat cemas melihat stadion dipadati sekitar seribu bobotoh, yang antusias menyaksikan langsung perkenalan skuad Persib akan mengarungi LSI 2009-2010.

Ketika itu, hujan deras pun mengguyur cukup lama yang membuat sebagian bobotoh kocar-kacir ke segenap penjuru stadion untuk berteduh. "Bisa-bisa makin rusak ini lapangan. Kalau yang nonton datang pakai sepatu bola sih tidak masalah. Akan tetapi, mereka kan pakai sepatu biasa dan kalau berdiri lama-lama bisa-bisa rusak lapangnya karena tertekan," ujar Jaya saat itu.

Keadaan lapang yang demikian tidak lantas disikapi dengan perbaikan yang memadai. Menurut Egi, bahkan penyiraman yang biasanya rutin dilakukan setiap hari pun, sudah sebulan terakhir tidak pernah lagi dilakukan. Namun, tertolong dengan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga rumput bisa tetap memperoleh air.

Lebih lanjut Egi mengatakan, perawatan terhadap lapang hampir sulit dilakukan, dikarenakan keterbatasan waktu. Selama Persib menjalani laga tandang sekitar satu pekan, lapang Stadion Persib tetap digunakan. Tim Persib U-21, Dinas Pendidikan Kota Bandung, KPU Jawa Barat, serta Mantan Persib termasuk yang mempergunakan pula lapangan tersebut.

"Kalau sepanjang waktu lapang ada yang pakai, mana ada waktu untuk merawatnya. Lagipula kita tidak punya stok rumput atau pasir lembut, untuk menutup lubang-lubang yang terbuka itu," kata Egi.

Sepulangnya dari Balikpapan, asisten pelatih Yusuf Bachtiar mengaku belum sempat melihat langsung kondisi lapangan saat ini. Namun, ia amat menyayangkan jika kenyataannya lapangan memang rusak demikian. "Bagaimanapun juga kita tetap memerlukan lapangan yang baik, untuk bisa mematangkan penguasaan teknik bermain bola. Mudah-mudahan saja kondisi lapangan kini masih layak digunakan untuk berlatih," ujarnya, ketika dihubungi terpisah.

Namun, jika kenyataannya bertolak belakang dengan harapan yang diinginkannya, setidaknya masih ada waktu kurang lebih dua pekan untuk melakukan perbaikan di sejumlah bagian lapangan yang rusak. Sebab, dalam dua pekan ini, fokus utama materi latihan Persib ialah peningkatan kekuatan pemain yang akan dicapai dengan pemberian latihan angkat beban serta serangkaian aktivitas fitness.

"Latihan memang tidak melulu fisik, pematangan sentuhan bola di lapangan pun tetap harus dilakukan. Akan tetapi, siapa tahu di sela-sela waktu itu bisa dilakukan perbaikan, sambil kami mencari alternatif konsep latihan yang akan diberikan," ujarnya. [A-184]

Source: http://newspaper.pikiran-rakyat.com

persib butuh pemain baru


BANDUNG - Kekalahan dua kali pada laga pembuka Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 bagi Persib menjadi cambuk tersendiri. Seluruh pihak sepakat harus ada evaluasi total bagi Maung Bandung. Termasuk, adanya rekomendasi agar Persib segera mendatangkan playmaker sekelas Lorenzo Cabanas di lini tengah.

Sebelum kick off LSI dimulai, sempat santer bahwa tim kebanggaan warga Jawa Barat ini akan mendatangkan gelandang timnas Thailand Rangsan Viwatchaichok. Tadinya gelandang nomor punggung 22 ini akan dipasangkan dengan kapten Eka Ramdani sebagai pengatur serangan. Namun, entah kenapa nama Rangsan kini sudah tidak terdengar lagi akan masuk sebagai pilar Pangeran Biru.

Asisten Pelatih Robby Darwis sempat melakukan evaluasi atas dua kali kekalahan. Intinya, legenda Persib era 1990-an tersebut menyatakan tidak adanya seorang playmaker menjadi salah satu kendala utama serangan Persib mudah dibaca dan dimentahkan lawan. Dari pernyataan ini, terlihat kebutuhan Persib akan seorang gelandang di lini tengah mutlak harus tersedia.

Namun, yang dilakukan pelatih kepala Jaya Hartono saat laga kontra Persiba Balikpapan adalah memanfaatkan Hariono. Pada menit awal, Persib memang mendominasi serangan. Namun, selepas Hariono diganjal kartu merah dan setelah menit ke-60, seluruh serangan Persib mudah dipatahkan stoper lawan.

Terlebih, saat melawan PSM Makassar, tanpa kehadiran Hariono sebagai gelandang, Persib malah bermain seadanya. Tertinggal 2-0 membuktikan bahwa serangan dan pertahanan Maung Bandung memang sudah kalang kabut. Meski pada menit-menit terakhir Airlangga Sucipto mencitakan gol hiburan agar Si Pangeran Biru tidak terlampau malu dengan skor akhir tanpa balasan.

Saat ditanya soal kebutuhan pemain baru, Jaya memang tidak menjawab secara tegas. Namun, dia hanya menyatakan, jika Hariono apalagi Eka Ramdani tidak bisa bertanding, maka lini tengah akan sangat kerepotan. Yang terjadi, kata Jaya, saat digantikan pemain pelapis lainnya, serangan Persib tidak terbentuk dengan maksimal.

"Jujur saja, kalau kita butuh ya butuh playmaker. Sebab perjalanan liga ini masih sangat panjang. Kalau pemain diporsir terus, maka fisiknya bisa kedodoran. Repot jika salah satu pilar kita absen, seperti kasus Hariono yang diganjal kartu merah," terang Jaya. Namun, Eks Pelatih Persik Kediri ini menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen tim. [sindo]

Source: http://bola.okezone.com

mulai dari nol

BANDUNG - Mau tidak mau, Persib harus mulai lagi dari nol. Itulah yang akan dilakukan Pelatih Kepala Jaya Hartono mulai Senin pekan depan. Ini merupakan evaluasi total atas dua kali kekalahan pada laga awal Liga Super Indonesia (LSI) musim ini.

Jaya menilai, dua kali kekalahan kemarin lebih karena faktor fisik. Namun, eks pemain Assyabab Surabaya ini lebih menitikberatkan pada faktor kekuatan otot. Artinya, otot para pemain diakuinya belum kuat untuk bermain lebih dari 60 menit. "Faktor fisik memang sangat dominan. Makanya, program latihan akan kita arahkan melatih otot para pemain," ungkap Jaya.

Untuk melatih kekuatan otot tersebut, kata Jaya, maka latihan memang harus dimulai dari nol. Dia sudah meminta seluruh asisten pelatih, termasuk pelatih fisik Entang Hermanu untuk lebih fokus pada latihan fitnes, jogging dan bentuk latihan lainnya guna melatih kekuatan otot. Setelah itu, maka latihan teknik baru dilakukan.

Eks Pelatih Deltras Sidoarjo ini mencontohkan, pada menit-menit awal atau hingga menit ke-60, para pemain bisa tampil ngotot. Namun, jelang menit ke-70, kondisinya sudah jauh menurun. Makanya, konsentrasi pemain pun sudah buyar. Yang terjadi, bukan saja tidak bisa mencetak gol, namun lini pertahanan pun mudah sekali didobrak lawan.

"Itu makanya kalau fisik bagus, teknik pun bisa maksimal. Tapi kalau fisik kacau, maka strategi yang ada juga malah tidak terpakai. Makanya finishing touch para striker pun jadinya mudah dihalau lawan karena tidak ada kekuatan," papar Jaya.

Maka dari itu, Jaya tetap keukeuh bahwa formasi 3-4-3 yang diterapkan kepada para skuadnya diyakini sudah tepat. Namun, karena faktor kekuatan otot masih jauh dari layak, maka para pemain pun tidak bisa lagi bertanggungjawab kepada posisinya karena sudah terlampau keletihan. [sindo]

Source: http://bola.okezone.com

pekan depan Kosin merapat


Penjaga gawang asal Thailand, Kosin Hathairattanakool direncanakan sudah merapat ke Bandung pada akhir pekan depan. Rencana kedatangan mantan penjaga gawang Persib di Liga Indonesia (LI) XII/2006 itu disampaikan Manajer Persib, H. Umuh Muchtar di Hotel Dinasti, Jln. Lombok No. 30 Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saya sudah menghubungi pihak Kosin. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari mereka, Kosin direncanakan ke Bandung antara tanggal 22 - 25 Oktober ini," kata Umuh kepada wartawan "GM", Endan Suhendra, Rabu (14/10).

Umuh berharap, rencana kedatangan Kosin ke Bandung tidak mengalami perubahan lagi. Sebab dengan bergabung lebih cepat, Kosin bisa segera berlatih dan menyesuaikan diri dengan para pemain Persib lainnya. "Kalau saya berharap, lebih cepat lebih baik," katanya.

Umuh memastikan, pihak Persib sudah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk klausul dan pembayaran awal kontrak penjaga gawang yang didatangkan dari klub Chonburi dengan status pinjaman ini. "Kita sudah siapkan segalanya. Kalau bergabung lebih cepat, Kosin sudah bisa siap tampil saat Persib menjalani laga kandang, 21 November nanti," tambah Umuh.

Libur tiga hari

Usai menghadapi PSM Makassar, rombongan Persib akan kembali ke Bandung dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air pukul 09.05 Wita. Sedatangnya di Bandara Soekarno-Hatta, sebagian besar anggota rombongan Persib seperti pelatih Jaya Hartono dan gelandang bertahan Hariono, dipastikan tidak turut ke Bandung, karena akan menyempatkan diri pulang ke kampung halamannya di Jawa Timur.

"Sepulang dari sini (Makassar, red), mungkin pemain diliburkan dulu. Mereka akan latihan lagi mulai Senin (19/10)," kata Umuh.

Perbanyak fitnes

Sementara itu, pelatih Jaya Hartono sudah menyiapkan program prioritas untuk menghadapi masa jeda kompetisi, usai dua laga tandang pertama di Balikpapan dan Makassar. Selain beberapa pertandingan uji coba, program latihan yang akan diperbanyak adalah peningkatan strength (kekuatan) dan endurance (daya tahan).

"Berdasarkan hasil evaluasi yang saya lakukan, para pemain masih lemah dalam strength dan endurance. Mungkin karena latihan di bulan puasa tidak maksimal. Karena itu, pada masa libur sebulan, saya akan perbanyak latihan fitnes dan endurance," ujarnya.

Untuk fitnes, Jaya merencanakan berlatih dua kali seminggu di pusat kebugaran Batununggal. Sedangkan untuk endurance akan dilakukan di lintasan atletik, seperti di Pajajaran

Source: http://www.klik-galamedia.com

persib u-18 telan kekalahan


Persib Bandung U-18 akhirnya menelan kekalahan pada fase Grup 7 Piala Suratin Wilayah Jawa setelah ditaklukkan tuan rumah Perseba Bangkalan di Stadion Bangkalan, Kab. Bangkalan, Madura, Kamis (15/10). Menurunkan semua pemain lapis kedua, "Maung Muda" kalah 0-2.

Kekalahan ini membuat Persib tetap menjadi runner-up Grup 7 dengan enam poin dari dua laga. Sementara itu, posisi puncak murni milik Perseba yang mencaplok tiga kemenangan dalam tiga laga.

"Saya tetap puas. Kami datang ke Bangkalan dan berhasil mencapai target untuk lolos ke zona nasional. Para pemain juga berada dalam kondisi sehat tanpa satu pun yang cedera selama tur ini. Soal kekalahan dari tuan rumah, saya bisa maklum. Kami menurunkan semua pemain cadangan untuk melawan juara Jatim yang tetap memasang para pemain inti, termasuk lima mantan pemain Timnas U-16. Yang penting, misi kami untuk lolos tercapai dan bisa memberi kesempatan kepada semua pemain untuk bertanding," kata Manajer Persib U-18, Edi Djukardi kepada wartawan Pikiran Rakyat Arif Budi K. seusai laga.

Berbekal kepastian lolos ke zona nasional, Persib memang menurunkan semua pemain yang belum sempat dimainkan dalam dua laga sebelumnya untuk menghadapi Perseba. Namun di luar dugaan, Perseba tetap memasang sebelas pemain utama sebagai starter, termasuk lima mantan punggawa Timnas U-16 yang mereka miliki.

Dengan dukungan penuh hampir empat ratus K-chonk mania (suporter Perseba), Perseba tampil dominan. Dalam sepuluh menit pertama, dua peluang emas langsung didapat striker Imam Bayhaqi, salah satunya lewat tendangan lob yang masih menyamping di sisi kiri gawang Dede Riki. Persib sempat membalas melalui gol yang dicetak Ega Cahyadiana, namun dianulir karena dinilai offside.

Benteng pertahanan Persib akhirnya jebol pada menit ke-19 akibat serangan balik cepat dari sayap kanan penyerangan lawan. Gelandang serang Sucipto melepas umpan silang yang bisa disambut Bayhaqi dengan tembakan deras ke gawang Riki.

Persib kemudian menciptakan beberapa peluang pada awal babak kedua. Salah satu peluang emas didapat pada menit ke-51 saat tembakan bebas Sofyan gagal dibendung dengan sempurna oleh kiper Agil S. Namun, bola liar tidak dapat dikonversi menjadi gol oleh Imannudin.

Mencoba memburu gol penyeimbang dengan memainkan sekaligus empat striker sejak menit kedelapan puluh, Persib justru kembali kebobolan semenit sebelum laga usai. Gol diciptakan oleh Muhammad Arsyad melalui eksekusi penalti setelah sebelumnya Imannudin divonis handsball menahan bola lob Bayhaqi di garis gawang.

Kemenangan 2-0 disambut sukacita warga Bangkalan. "Semula kami juga ingin menurunkan pemain cadangan. Namun, keinginan untuk menghibur dan menjaga hasil bagus di depan masyarakat Bangkalan membuat kami memutuskan untuk memainkan semua pemain terbaik. Akan tetapi, jujur kami tetap kewalahan melawan tim lapis kedua mereka (Persib). Kalau saja mereka memakai pemain inti, mungkin hasilnya berbeda," ujar Avip Subarkah, pelatih Perseba.

Persib U-18 akan kembali ke Bandung Jumat (16/10) malam. Sambil menunggu jadwal berangkat kereta api, para pemain dan ofisial akan berziarah ke makam Sunan Ampel dan salat Jumat di Masjid Cheng Ho.

Source: http://newspaper.pikiran-rakyat.com

Rabu, 14 Oktober 2009

persib terpaksa menyerah


Persib pulang ke Bandung dengan tangan hampa. "Pangeran Biru" kembali menelan pil pahit, setelah dikalahkan PSM 1-2 (0-0) pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/10). Sebelumnya, Persib kalah 0-2 dari Persiba.

Permainan Persib kemarin sebenarnya jauh lebih baik ketimbang saat melawan Persiba. Namun, hal itu tetap tidak menolong memberikan kemenangan, meski memiliki beberapa kali peluang emas yang seharusnya bisa membuahkan gol.

Kekalahan kedua ini dianggap cukup membahayakan Persib dalam mengejar juara LSI, kendati perjalanan mengarungi Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 masih panjang dan tersisa 32 pertandingan lagi.

Manajer Persib H. Umuh Muchtar terlihat kecewa. Ia mengungkapkan, target Persib seharusnya bisa bermain seri. Namun, hasil akhir tidak berpihak kepada timnya. Umuh juga menyayangkan hilangnya banyak kesempatan di babak pertama untuk menciptakan gol.

"Peluang Persib di babak pertama itu banyak sekali, namun tidak ada satu pun yang bisa gol. Kekalahan dua kali berturut-turut ini menjadi peringatan bagi Persib, kalau posisi mulai bahaya," ungkap Umuh, seusai pertandingan kepada wartawan Pikiran Rakyat, Windy Eka Pramudya dan M. Gelora Sapta.

Pada laga tandang kedua ini, Persib yang dijamu "Juku Eja" bermain bagus di babak pertama, namun kondisi fisik para pemain mulai menurun saat pertengahan babak kedua. Instruksi Pelatih Jaya Hartono untuk merapatkan barisan tengah dan belakang, berhasil diterapkan Nova Arianto, Maman Abdurahman, Christian Rene Martinez, Gilang Angga, Eka Ramdani, Atep, dan Cucu Hidayat. Beberapa kali serangan PSM berhasil dipatahkan, sehingga mereka jarang mendapat peluang untuk mencetak gol.

Di kubu Persib, babak pertama menjadi milik mereka. Kendali permainan berhasil dipegang Persib, banyak peluang emas yang tercipta, namun Gonzales, Hilton, Budi Sudarsono, Atep, dan Eka Ramdani belum bisa menjebol gawang yang dijaga Syamsidar.

Peluang pertama untuk Persib tercipta pada menit ke-18, saat itu Budi Sudarsono membawa bola sendiri, namun dia ditempel ketat pemain belakang PSM. Satu tendangan cukup keras yang dilakukan Budi saat sudah mencapai depan gawang, masih gagal karena berhasil dihalau kiper.

Peluang lainnya tercipta pada menit ke-29, saat Gonzales mendapat umpan dari Hilton. Tendangan berjarak kurang dari satu meter tersebut masih melebar tipis ke sisi kiri gawang. Kekecewaan tampak dari wajah Gonzales. Pada menit ke-33, lagi-lagi pemain asal Uruguay tersebut memiliki peluang, namun terbaca oleh penjaga gawang PSM, sehingga tidak bisa membuat gol.

Pada babak kedua, PSM mulai menekan balik Persib. Pertahanan Persib mulai longgar karena kondisi fisik yang mulai menurun.

Gol pertama PSM tercipta pada menit ke-65 oleh pemain tengah mereka Cristian Carasco. Carasco berlari cepat dengan kawalan Cucu dan Maman, saat di depan gawang, tendangannya yang keras tidak bisa diantisipasi Cecep. Gol yang kedua pada menit ke-73. Kapten PSM, Syamsul Haeruddin berhasil menyerobot bola yang lepas dari tangkapan Cecep.

Persib melakukan rotasi pemain dua kali. Pada menit ke-68, Budi diganti oleh Airlangga dan pada menit ke-80 Rene diganti Edi Hafid. Keputusan Pelatih Persib Jaya Hartono untuk memasukkan Airlangga ternyata tepat, karena striker muda ini berhasil menciptakan gol satu-satunya untuk "Pangeran Biru". Gol yang diciptakan ini melalui sundulan, setelah mendapat umpan dari Cucu Hidayat. Setelah mendapat tambahan waktu dua menit, kedudukan masih tak berubah. Persib harus menyerah 1-2.

Menanggapi hasil ini, Pelatih Jaya mengaku sangat kecewa karena banyaknya peluang emas terbuang percuma.

"Babak pertama Persib bisa mengendalikan permainan, tapi di babak kedua pertahanan longgar. Ini yang dimanfaatkan para pemain PSM, karena kesempatan mereka sedikit, tapi mereka pandai memanfaatkan kesempatan itu," kata Jaya.

Sementara itu, Manajer PSM Makassar Kadir Halid mengungkapkan, kendati tidak diperkuat dua pemain asing mereka, para pemain muda mereka bisa diandalkan. Kadir memuji penampilan kedua tim yang bermain bagus dan menunjukkan sportivitas.

"Tentu kami senang dengan kemenangan ini, karena kemarin hanya bermain seri saat bertemu Sriwijaya FC. Walaupun kami lemah di babak pertama, anak-anak bisa mengendalikan permainan di babak kedua. Semoga kemenangan ini menjadi pintu untuk kemenangan berikutnya," kata Kadir.

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).

Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.

Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.

Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.

Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.

Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.

Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.

Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.

Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.